Rabu

Bisnis Kuliner di Bogor Berkembang Jika Memadukan Rasa dan Harga


Di jaman industrialisasi sekarang ini, makan bukan sekadar sarana mengisi perut semata. Makan sudah menjadi gaya hidup seiring pesatnya jaman dan peradaban yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Pola tingkah laku kehidupan, menjadi makan sebagai ajang bisnis yang mengiurkan
Bogor, dianugerahi oleh yang maha kuasa tempat yang beralam sejuk, indah, dan strategis. Ribuan julukan diberikan kepada kota ini mulai sebagai kota penyangga ibukota Jakarta, kota transit, kota wisata dan jasa dan entah apalagi.
Namun yang tak kalah pentingnya adalah, Bogor telah menjadi kota tempat surganya para penikmat kuliner. Sehingga tak heran, di berbagai sudut kota banyak bermunculan tempat makan-tempat makan mulai dari kelas kali lima hingga bintang lima.
Pebisnis kuliner pun berlomba-lomba memberikan layanan super yang dapat menjaring banyak pengunjung. Mulai dari menyajikan dengan cita rasa masakan yang unik, tempat yang nyaman hingga harga yang memikat konsumen.
Menurut supervisor restoran Nila Mang Batok, Slamet, bisnis kuliner adalah bisnis sangat menjanjikan karena melihat dari kebutuhan manusia yang memang penting akan makan. “Selama manajemen tertata bagus, tertib dan teratur tidak ada bisnis kuliner itu bangkrut,” katanya pada AdInfo.
Letak kekuatan utama dari bisnis ini tidak saja pada tampilan menu dan harga tapi juga rasa yang konsisten dan pelayanan yang memuaskan. Sehingga tak heran ada beberapa rumah makan dan kafe yang mempekerjakan ahli masak atau sfef handal demi terciptanya rasa masakan yang dapat memuaskan pengunjung.
Faktor lain dari segi kenyamanan juga turut berpengaruh. Tatanan interior dan pencahayaan yang baik akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung rumah makan, sehingga mereka pun benar-benar dilayani dengan baik sesuai apa yang mereka harapkan.
Beberapa sajian hiburan kerap diberikan oleh pengelola rumah makan untuk lebih mempercantik suasana. Semua disajikan hanya untuk mereka yang datang dan suka menikmati makanan dan suasan di restoran maupun tempat makan lainnya.

Bisnis Makanan dan Gaya Hidup

Saat ini banyak orang yang terbiasa makan di luar rumah, apalagi mereka yang tinggal sendiri atau belum berkeluarga dan seharian berada di tempat kerja. Banyak pekerja kantoran, eksekutif muda atau keluarga yang memanfaatkan waktu makan di tempat makan yang difavoritkan.
Biasanya rumah makan yang banyak dijadikan rujukan adalah rumah makan yang tidak saja mengunggulkan rasa dan harga tapi juga pada fasilitas yang tersedia.
Masyarakat dari semua golongan ini banyak yang beranggapan bahwa rumah makan sudah menjadi tempat yang tidak saja mengarah pada kebutuhan perut tapi juga memberi fungsi lain seperti untuk kebutuhan bisnis.
Sehingga, tak heran banyak di Bogor rumah makan yang menyediakan ruang-ruang yang representataif untuk berbagai keperluan meeting, pertemuan dengan klien dan sebagainya. Layanan internet gratis dan ruang karaoke juga diberikan sebagai sarana untuk memikat pengunjung lebih banyak lagi. Bahkan ada rumah makan yang memiliki ruang cukup besar dijadikan sebagai tempat perhelatan besar seperti pesta pernikahan, arisan dan acara-acara lainnya.

Bisnis Makanan Tak Ada Matinya

Semakin hari bisnis ini semakin banyak digeluti dan bisa berjalan lancar meskipun banyak pesaing. Usaha makanan akan tetap berjalan lancar karena produk yang dijual merupakan kebutuhan “perut” yang harus dipenuhi setiap saat oleh manusia.
Usaha kuliner ini bisa dijalankan dengan beberapa kelas yaitu dari pedagang kaki lima, warung tenda, kafe, rumah makan, hingga restoran.
Modal yang digunakan juga bervariasi. Dari yang bermodal terbatas hingga yang bermodal besar ikut menggarap bisnis ini. Selain dapat dijalankan dengan modal yang kecil, tingkat pengembalian modalnya pun relatif singkat, biasanya berkisar satu tahunan. Bahkan ada yang dalam hitungan bulan sudah kembali modal.
Konsistensi terhadap rasa adalah salah satu modal utama disamping modal dalam bentuk uang. Kemasan rasa yang unik dan membekas pada konsumen membuat mereka datang berkali-kali untuk mencicipi.
Keberadaan usaha makanan yang semakin menjamur juga memberi kesempatan bagi ibu rumah tangga yang tidak sempat masak untuk menyediakan masakan siap saji untuk keluarganya. Sehingga meskipun tidak memasak dirumah tapi mereka dapat menemukan citarasa khas masakan rumah yang dapat dinikmati bersama keluarga setiap saat-nya.
Bisnis makanan merupakan salah satu bisnis yang terbukti dapat bertahan di segala jaman, termasuk di masa krisis sekalipun. Kondisi inilah yang menjadikan bisnis makanan patut dipertimbangkan sebagai alternatif usaha. Bisnis rumah makan sendiri diyakini tetap memiliki prospek yang cerah, selama terus berinovasi.
Di antaranya dengan membangun ide yang tepat mengenai rumah makan yang akan didirikan, segmen konsumen yang akan disasar, jenis makanan, serta konsep rumah makan yang akan dikembangkan. Selain itu juga harus merencanakan bisnis yang lengkap dan matang untuk mengembangkan bisnis rumah makan.

Keuntungan Berlipat Ganda

Bisnis kuliner berbeda dengan bisnis lainnya. Usaha makanan dapat mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda. Keuntungan ini bisa dilihat dari jumlah meja yang terisi penuh terutama pada waktu-waktu tertentu.
Namun keuntungan tidak saja didapatkan dari faktor itu. Keuntungan yang lain bisa didapat dengan berbagai cara seperti dengan menyediakan tempat untuk berbagai keperluan acara seperti ulang tahun pesta pernikahan, meeting maupun acara pertemuan lainnya.
Meskipun banyak yang mengatakan bahwa bisnis kuliner tidak tersentuh oleh krisis, namun ketatnya persaingan membuat pengusaha makanan harus memberikan pelayanan lebih baik berupa promo-promo yang ditawarkan. Hal tersebut diberikan untuk lebih menjaring lagi konsumen untuk datang berkali-kali.

Tidak ada komentar: