Rabu

Pre School di Komunitas Kita Bisnis pendidikan ke Jenjang selanjutnya


Ditengah krisis global seperti saat ini, banyak pendidikan usia dini yang menawarkan program-program pendidikan. Semata untuk menarik minat orang tua untuk memasukan anak-anaknya dalam persiapan ke jenjang selanjutnya.

Saat ini banyak lembaga pendidikan prasekolah muncul, ada yang waralaba dengan kurikulum internasional dan ada yang lokal dengan perpaduan kurikulum internasional dan nasional. Setiap orangtua mempunyai pandangan masing-masing tentang pilihan preschool yang terbaik untuk anak, tapi ada acuan standar sebelum memilih preschool.
Makin banyak orang tua yang sama-sama bekerja di luar rumah dan tak punya waktu untuk mendidik sendiri anaknya, membuat mereka rela membayar uang sekolah yang cukup besar asal anaknya bisa bersekolah di pre shool terkenal dan berbobot.

Peran Sistem Pendidikan
Pre School merupakan tempat bermain sambil belajar. Tidak diwajibkan untuk anak bisa lancar membaca dan menulis. Namun banyak orang tua yang menginginkan agar anaknya lancar membaca dan menulis, sehingga saat memasuki sekolah dasar tidak mengalami kesulitan.
Menurut, Lista Utari, salah satu orang tua murid yang tengah menyekolahkan anaknya di salah satu pre school di Bogor, bahwa anak yang tidak pernah masuk ke playgroup maka di TK akan mengalami sedikit kesulitan. “Terlebih, untuk melanjutkan jenjang TK dan SD, anak akan dikelompokkan dan diseleksi berdasarkan kemampuan,” katanya.
Ini membuktikan bahwa untuk bersekolah di TK perlu seleksi, sehingga sebelumnya orang tua menyekolahkan anak mereka diplaygroup mulai umur 2 tahun supaya anak mempunyai dasar membaca dan menulis dan lulus seleksi TK unggulan.
Hal senada juga disampaikan oleh Dra. Beanti Irawan, pengajar salah satu Pre School di Jalan Baru Bogor, bahwa untuk memasuki jenjang sekolah dasar anak ahrus dibekali baca dan tulis. “Jika anak tidak lancar membaca dan menulis menjadi problem nantinya,” katanya.
Saat ini terdapat ujian atau seleksi masuk ke sekolah dasar, salah satunya adalah ujian membaca dan menulis. Tentu saja anak yang tidak lancar membaca mau-pun menulis tergeser dengan anak yang sudah lancar. “Beberapa TK dinilai baik jika muridnya banyak lolos di SD favorit, karena SD juga mengambil murid yang berkualitas,” tambah Beanti.
Dengan latarbelakang inilah banyak bermunculan TK dengan program unggulan supaya anak didiknya dapat lulus sebanyak-banyaknya ke sekolah dasar unggulan. Kecerdasan anak sering dilihat sebelah mata. Kecerdasan terkadang hanya dinilai sebatas apa ia mengenal huruf dan seberapa bisa ia berhitung dengan angka.
Orang tua beranggapan bahwa pendidikan usia dini dengan program unggulan yang ditawarkan sangat baik bagi perkembangan anak. Kurikulum TK pada dasarnya sama, hanya saja TK mempunyai ciri khas sendiri dengan program yang ditawarkan.

Psikologis anak.
Orang tua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah yang menyelenggarakan beragam kegiatan, misalnya mental aritmatik, bahasa inggris, teknologi, renang, piano, tuntutan bisa membaca akan berdampak pada psikologis anak. Kemampuan anak dalam menerima rangsang tentu berbeda.
Hal ini berdampak pada fisiologi anak dan efek lain dari hal ini adalah anak betul-betul telah dipisahkan dari awal dengan keadan riel lingkunganya yang beragam. Fungsi pendidiakan yang memanusiakan manusia akan kah tergadaikan dengan sistem yang berlaku saat ini? Tuntutan saat ini memang telah berkembang kearah persaingan ketat, tapi akan kah kita arif mengambil jalan untuk memutuskan pendidikan yang diperlukan bagi penerus bangsa ini, bila kecerdasan yang lebih diproritaskan bagaimana dengan kepekan sosial mereka?
Sebenarnya kalau terlalu banyak belajar, anak akan bingung. Kalau anak mampu menerima ya tidak apa-apa asal diberikan secara enjoy, tapi kadang orang tua memaksa anak untuk lebih lagi. Hal ini sangat buruk, anak memenuhi ambisi orang tua.
Tekanan yang bertubi-tubi dalam akademik akan membuat anak cepat mekar. Anak dipaksakan berpikir diluar usia selayaknya dia menerima pelajaran. Anak yang tidak kuat karena jadwal padat, misalkan mengikuti ber-bagai kursus, maka anak akan stressatautertekan. Neil Posmant seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an meramalkan bahwa jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah ketika anak-anak itu menjadi dewasa, maka Ia akan menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan.
Seperti ini membuat anak berkembang tidak alamiah, intelektual anak digegas secara maksimal, sehingga arti hidupnya kurang. Di sekolah pun anak bersosialisasi hanya dengan anak orang kaya, eksklusif dan pintar. Interaksi sosial anak menjadi tidak merata.

Seberapa Pentingkah ?
Setiap kali memasuki tahun ajaran baru, biasanya orangtua akan sibuk untuk mengurusi anak-anaknya mau sekolah dimana. Berbagai masukan berdatangan, mulai dari informasi lewat iklan, informasi lewat teman dan segala bentuk informasi lainnya.
Bagi orangtua yang memiliki anak usia 1 sampai 6 tahun akan sibuk dengan urusan memikirkan sekolah ke Play Group dan Taman Kanak-kanak (TK). Untuk keluarga yang berkecukupan, masalah pemilihan sekolah akan dilakukan dengan selektif. Karena mereka sangat menyadari pentingnya pendidikan anak sejak dini dalam menempa karakter dan bekal anak kelak ketika akan memasuki sekolah dasar.
Di taman kanak-kanak, anak sudah dijejali dengan berbagai program misalnya komputer, bahasa inggris, sempoa, bahkan program full day school. Biayanya pun tidak tanggung-tanggung menjadi mahal. Hal ini rupanya sebagian besar telah membudaya pada masyarakat kita terutama masyarakat yang berpenghasilan diatas rata-rata.
Pre shool merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Juga salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan: daya pikir, daya cipta, emosi, spiritual, berbahasa/ komunikasi dan sosial.

Penuh Pertimbangan
Lalu, bagaimanakah memilih tempat pendidikan prasekolah yang tepat sesuai dengan keinginan dan kemampuan ekonomi keluarga? Beberapa pertimbangan praktis dalam memilih prasekolah yang tepat, harus diputuskan sebelum memilih pre shool.
Kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kelompok umur dan berdasarkan minat anak, dapat meningkatkan perkembangan fisik, intelektual, sosial emosional dan kemampuan berkomunikasi. Sebaiknnya kegiatan belajar mengajar dirancang dengan konsep "belajar sambil bermain", agar anak-anak betah "belajar", dan merangsang keterlibatan anak secara aktif dalam segala aktivitas yang dapat meningkatkan kemandirian anak.
Sebaiknya aktivitas anak dirancang sebagai pelaksana dari rencana program pendidikan. Aktivitas harus bervariasi sehingga anak-anak tidak merasa cepat bosan. Tiap aktivitas perlu dilengkapi alat bantu atau peraga yang menarik. Misalnya untuk pengenalan huruf dan angka, sebaiknya menggunakan balok-balok huruf dan angka yang berukuran agak besar dengan warna-warni.
Anak-anak dibiasakan mengikuti pembacaan cerita oleh guru untuk merangsang minat baca anak. Buku cerita sebaiknya bergambar jelas dengan warna menarik. Aktivitas lain yang biasa diberikan untuk mencegah kebosanan anak, antara lain memasang balok-balok (lego), melukis, bernyanyi, menari yang diiringi musik, bermain komputer dan menonton program anak. Anak-anak juga perlu diajak bermain di luar ruangan seperti menggunakan ayunan, prosotan, bermain air dan pasir. Jenis mainan harus sesuai dengan kelompok umur agar tidak membahayakan.

Bisnis Pre School
Makin maraknya pre school yang menawarkan nilai plus, digunakan pengelola TK sebagai bisnis pendidikan. Jika TK tidak bisa memberikan nilai plus, maka akan kalah bersaing. Sehingga muncul hegemoni pada masyarakat bahwa pendidikan kalau tidak mahal tidak akan baik.
Hal ini karena pebisnis lebih melihat pasar dan kebutuhan orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Sehinga TK berusaha untuk bisa meluluskan muridnya ke SD unggulan. Tuntutan sistem yang berlaku di dunia pendidikan kita saat ini perlu ditinjau ulang dimana sejak kecil anak-anak telah dibebani dengan berbagai materi pelajaran yang belum saatnya diberikan.
Jadi, tak heranlah bila bisnis playgroup dan sekolah TK tetap memiliki prospek yang cerah di tahun-tahun mendatang. Apalagi jumlah penduduk kita amat besar, dan setiap detik ada saja anak yang lahir di negeri ini. Wajar saja bila usaha ini menjadi salah satu alternatif usaha yang bisa Anda jajaki tahun mendatang.
Anda bisa masuk ke bisnis ini dengan cara membuka usaha sendiri. Untuk itu Anda harus memulai semuanya dari nol. Mulai menyusun kurikulum, mencari dan melatih guru, mencari pasar, dan banyak lagi hal lain yang harus Anda persiapkan.
Bila tak mau pusing atau tak yakin mampu merintis bisnis sendiri, Anda tinggal bergabung dengan salah satu dari sejumlah playgroup dan TK terkemuka yang sudah menawarkan waralaba. Yang mana pun pilihan Anda, pastikan Anda memiliki minat dan idealisme di bidang pendidikan anak-anak. Bila ingin sukses, pengusaha harus turun tangan mengelola usahanya.
Waralaba mana yang akan Anda pilih? Masing-masing pewaralaba tentu mengaku memiliki kelebihannya tersendiri. Untuk mengukur mana yang paling baik tentu saja meneliti dan membandingkannya satu-satu. Salah satu caranya, coba ikuti program-program kelas trial gratis dari pewaralaba. Selain itu, sebelum menentukan pewaralaba yang akan Anda ambil tentukanlah dulu segmen pasar mana yang hendak Anda sasar.
Sejumlah informasi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan kepada semua pihak yang berkecimpung pada dunia pre school. Orang tua bisa lebih baik dalam memilih preschool bagi anak-anaknya. Sedangkan penyelengara Pre shool harus matang-matang dan penuh perhitungan segala apapun resiko yang terkait dengan bisnis pendiikan ini.


Tidak ada komentar: