Pendidikan di rumah bukan sesuatu yang baru. Sebelum sistem pendidikan modern (sekolah) muncul, pendidikan dilakukan di rumah. Sistem magang dan belajar otodidak adalah model pendidikan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Zaman dahulu para bangsawan biasa mengundang guru-guru privat untuk mengajar anak-anaknya. Itulah cikal bakal home schooling yang saat ini semakin marak.
Home schooling adalah model alternatif belajar selain di sekolah. Selain home schooling, ada juga istilah "home education", atau "home-based learning" kerap digunakan dengan maksud yang sama. Dalam bahasa Indonesia, ada yang menggunakan istilah "sekolah rumah" atau "sekolah mandiri".
Diantara pengertian umum homeschooling adalah sebuah keluarga yang memilih bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dengan berbasis rumah. Pada homeschooling, orang tua bertanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak; sementara pada sekolah reguler tanggung jawab itu didelegasikan kepada guru dan sistem sekolah.
Meskipun orang tua bertanggung jawab penuh terhadap proses belajar home schooling, tetapi tidak melulu yang melakukannya orang tua. Proses belajar, selain dapat dilakukan oleh orang tua sendiri, juga bisa mengundang beberapa guru privat, mendaftarkan anak pada kursus, melibatkan anak-anak pada proses magang (internship) dan sebagainya.
Sesuai namanya, proses belajar homeschooling dipusatkan di rumah, tapi tidak terus mengambil lokasi di rumah. Para orang tua dapat menggunakan sarana apa saja dan di mana saja untuk pendidikan home schooling anaknya.
Sistem pendidikan di sekolah mengikuti standardisasi yang ada dengan menggunakan kurikulumnya yang sudah diatur, namun pada homeschooling disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga. Orang tua dapat memilih sendiri kurikulum dan materi untuk diajarkan kepada anaknya. Waktu belajar di sekolah tentu sudah terjadwal, sangat beda dengan jadwal belajar homeschooling yang fleksibel tergantung kesepakatan antara orang tua dan anak.
Dalam hal tanggung jawab pendidikan sekolah didelegasikan orang tua kepada guru dan sekolah, pada homeschooling tanggung jawab sepenuhnya ada di orang tua. Di sekolah, peran orang tua relatif minimal karena pendidikan dijalankan oleh sistem dan guru; pada homeschooling peran orang tua sangat vital dan menentukan keberhasilan pendidikan anak.
Pada model belajar di sekolah, sistem sudah mapan dan orang tua tinggal memilih dan mengikuti. Home schooling membutuhkan komitmen dan kreativitas orang tua untuk mendesain dan melaksanakan homeschooling sesuai kebutuhan anak.
Seting homeschooling sangat tergantung pada Anda. Berbeda dengan sekolah, di mana orang tua harus mengeluarkan sebuah biaya tetap (fixed cost) yang telah ditetapkan, para praktisi homeschooling memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk anak-anak. Dengan biaya minimum, Anda dapat menjalankan homeschooling dengan kreativitas Anda.
Yang pasti, Home Schooling tidak gratis karena tetap membutuhkan materi-materi sebagai pendukung pendidikan anak-anak dan sekaligus juga memperkaya pengetahuan orang tua. Homeschooling menjadi murah kalau orang tua dapat memanfaatkan sumber daya yang ada, misalkan barang-barang yang di rumah, teman, tetangga dan fasilitas umum lain yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal Semua sarana itu tidak harus membeli, tetapi dapat meminjam, membeli barang bekas, melakukan daur ulang dan sebagainya.
Sebagai bentuk pengakuan pendidikan, sertifikat menjadi bentuk nyata yang harus dimiliki praktisi Home Schooling. Untuk mendapatkannya praktisi homeschooling dapat mengikuti kursus dan program sertifikasi yang banyak diselenggarakan oleh asosiasi profesi atau perusahaan tertentu seperti komputer, bahasa, seni marketing, fotografi, entertainment, tulis-menulis, desain.dan keahlian-keahlian lain.
Banyaknya perusahaan swasta yang menghargai karya atau kemampuan daripada sekadar ijazah menyebabkan profesi-profesi ini banyak diinginkan praktisi home schooling karena profesi dunia modern ini semakin luas dan memiliki masa depan yang cerah.
Pada akhirnya, yang dinilai adalah kemampuan (skill) dan home schooling memiliki potensi besar untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian anak-anak karena sifat pendidikan homeschooling yang customized dan didesain khusus memenuhi kebutuhan anak.
Selasa
Home Schooling
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar