Tahun baru dirayakan secara serentak diseluruh dunia, namun ada berbagai macam perayaan tahun baru dilakukan. Seperti Seren Taun yang kerap dilakukan warga sunda pakuan yang setiap tahunnya.
Seren Taun berarti serah terima tahun, dari tahun yang sudah dilewati kepada tahun yang akan datang atau disebut dengan pergantian tahun. Perayaan seren taun merupakan upacara yang sangat sakral dengan nilai-nilai dan falsafah hidup. Di dalamnya mengandung prosesi spiritual yang kaya akan nilai-nilai religius, sebagai upaya pendekatan diri kepada Tuhan YME dan kepada alam.
Seren Taun 2008, berdasarkan perhitungan tahun penanggalan Sunda diselenggarakan 4 hari berturut-turut dari tanggal 23 Januari 2008 hingga 27 Januari 2008 di kampung budaya Sindang Barang, Bogor. Beberapa kegiatan dilakukan seperti bakti sosial, sunatan missal dan berbagai kegiatan seni dan budaya Sunda seperti ngembang ke makam leluhur, prosesi cikukulu, upacara ngangkat, siraman rohani/doa, Ijab seren taun, Sedekah kue, helaran kesenian/ngarak munding, nugel munding, sedekah daging, kendang penca, hiburan kesenian traditional, berebut dongdang, wayang golek dan sebagainya.
Dalam kehidupan masyarakat Sunda yang kental dengan unsur pertanian, Seren Taun merupakan wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah, tentu dengan harapan agar mendapatkan hasil panen yang lebih baik pada tahun-tahun yang akan datang. Seren Taun telah berkembang sejak jaman Pajajaran. Pada saat itu pelaksanaannya dilakukan secara serentak di seluruh wilayah kerajaan mulai dari Pakuan sampai daerah kapuunan dan kakolotan.
Seren taun dirayakan bersamaan dengan tahun baru masehi. Perayaan tahun baru masehi yang cenderung bernuansa hura-hura tanpa memiliki makna, perayaan seren taun penuh dengan simbol-simbol budaya banyak pengaruh termasuk dari agama Islam.
Sebelum prosesi seren taun ada beberapa prosesi ritual yang dilakukan yaitu prosesi Jatnika Nibakeun Sri ka Bumi. Prosesi ini dilakukan di saat menyebar benih hingga menuai benih selama 45-50 hari. Selanjutnya ada prosesi Jatnika Ngamitkeun Sri ti Bumi yang dilanjutkan dengan Ngunjal dan Rasul Pare di Leuit atau memasukkan padi ke dalam lumbung padi dan puncaknya terakhir upacara seren taun.
Jika pada tahun baru masehi banyak diramaikan dengan pagelaran musik pop, rock atau dangdut, maka pada seren taun menggelar pagelaran musik tradisional seperti Angklung, Tanjidor dan Calung. Demikian pula bila tahun baruan terdapat konvoi kendaraan roda dua atau roda empat, maka dalam seren taun diadakan arak-arakan yang dikenal dengan Helaran.
Semua masyarakat baik laki-laki atau perempuan mulai dari anak-anak, muda-mudi hingga orang tua ikut dalam barisan Helaran. Mereka berjalan dengan mengenakan pakaian khas Sunda. Dalam Helaran tersebut terdapat satu barisan khusus yang disebut dongdang yaitu sekelompok orang yang bertugas memanggul hasil bumi seperti padi, sayur-mayur, dan buah-buahan. Selain itu dalam helaran diiringi pula tarian massal serta atraksi kesenian seperti Kendang Pencak, Parebut Seeng, Angklung Gubrag, Calung, dan Reog.
Penyebab seren taun hanya tersisa di kampung adat adalah berkaitan dengan ketersediaan perangkat upacara. Di kampung-kampung adat perangkat upacara seperti leuit, lisung dan alat-alat musik tradisional masih tersedia dan terpelihara dengan baik.
Selain untuk meningkatkan perekonomian warga Sindang Barang, kata Maki, acara ini juga lebih menitik beratkan pada kegiatan Visit Indonesia Year 2008 yang saat ini tengah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. "Semoga saja dengan adanya acara Seren Taun ini dapat menarik minat turis-turis mancanegara untuk datang ke Bogor, sehingga Bogor nantinya akan mampu juga mendulang devisa yang besar bagi negara," tandasnya.
Seren taun akan tetap dijaga dan dilestarikan karena selain mengandung nilai budaya yang luhur, upacara ini juga memiliki potensi pariwisata dengan keunikan, kesakralan dan kelangkaannya. Bagaimanapun budaya Sunda merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas diri kita sebagai orang Sunda. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan ngamumule budaya sendiri.
Selasa
Seren Taun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar