Pemakaian refrigerant AC atau lebih dikenal dengan freon tak boleh sembarangan. Freon yang diisi ke perangkat air conditioner (AC) mobil, harus menggunakan freon yang memenuhi standar yang terkait dengan ramah lingkungan.
••Ketika sistem Air Conditioner pada mobil tak lagi sejuk, umumnya pemilik mobil langsung ke bengkel AC untuk mengecek AC mobil-nya agar bisa kembali sejuk kesedia kala. Berbagai perawatan AC mobil dilakukan mencakup evaporator, motor blower, kondensor dan kompresor.
Agar AC mobil bisa berfungsi sebagaimana mestinya, maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala. Evaporator selalu dibersihkan agar kotoran hilang, begitu pula dengan motor blower agar putaran kipas tidak berat dan kondensor agar proses pembuangan panas berjalan lancar. Namun, yang tak kalah penting adalah penggunaan freon yang memenuhi standar keamanan dan ramah lingkungan.
Seperti diketahui dampak negatif dari freon begitu besar. Keluarnya gas tersebut ke udara akan berdampak bagi kesehatan manusia, sehingga diperlukan sebuah alat yang dapat mendeteksi kualitas freon pada saat servis atau penggantian spare part.
Pada AC mobil ada beberapa jenis freon yang digunakan, yaitu R12 (CFC) dan R134a (HFC). R134a lebih ramah lingkungan dibandingkan R12. Freon R12 mampu melubangi lapisan ozon. Jika ozon menipis, sinar matahari tidak dapat tersaring sehingga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang dapat mengancam mahluk hidup seperti kanker dan penyakit kulit. Inilah bagian dari ancaman pemanasan global.
Pada mobil keluaran tahun 1996, sudah seharusnya menggunakan freon R134a. Freon R12 yang biasa digunakan pada mobil keluaran sebelum 1995 ini memang lebih murah dibanding R134a, namun efeknya dapat merusak komponen AC mobil dan tidak ramah lingkungan.
Sebagai dealer bengkel resmi Denso dalam pengerjaannya menggunakan alat pendeteksi kualitas freon dan menggunakan refrigerant R134a yang asli seperti jenis Klea keluaran Ineos Flour.
Pada setiap mobil yang masuk ke bengkel AC ini akan diperiksa dan diberi catatan apakah freon AC mobil tersebut masih layak pakai. Lalu dilakukan pemeriksaan spare part AC, apakah ada yang harus diganti atau cukup di servis saja.
Setelah itu, alat pendeteksi kualitas freon (Identifier) akan disambungkan ke katup AC. Identifier ini dihubungkan dengan alat daur ulang freon yang dinamakan 3 R, yakni Recovery, Recycle, Recharging. Freon dikuras dari AC, disalurkan ke alat 3R untuk mendaur ulang freon dan bisa digunakan kembali.
Dengan cara ini tidak ada lagi freon yang masuk, cukup yang sudah ada untuk digunakan kembali. Freon yang masih bisa didaur ulang atau masih bisa dipakai selama freon tidak terbuang akibat bocor atau habis.
Persoalannya kini, tidak semua bengkel AC menggunakan alat ini. Oleh sebab itu Sentral Variasi, sebagai bengkel AC mobil memberi keterangan kepada konsumen bahwa dalam pekerjaannya menggunakan alat-alat yang memberi kontribusi terhadap ramah lingkungan. Adanya Identifier Freon ini memberi jaminan kualitas Freon kepada konsumen.
Karena setiap pekerjaan AC berkaitan dengan air dan listrik, maka efisiensi penggunaannya sangat diperhatikan. Pada pembuangan air dan oli disediakan penampungan sendiri sehingga tidak mencemari lingkungan. Begitu pula dengan sisa oli dan spare part yang sudah tidak terpakai, bisa dimusnahkan atau didaur ulang kembali.
Senin
Sentral Variasi Bengkel AC Mobil yang Peduli Lingkungan
Diposting oleh Majalah AdInfo Bogor di 13.52
Label: Advertorial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
apakah kwalitas freon ac mobil mempengaruhi adanya pembekuan di evaporator.?
Posting Komentar