Pendidikan Nonformal mempunyai tantangan yang makin berat. Namun posisinya sangat strategis dalam membantu menyelesaikan masalah masyarakat menuntut inovasi untuk terus mengembangkannya.
Pendidikan non formal lebih mempunyai makna sebagai salah satu jalur pendidikan yang dapat dipilih oleh masyarakat, selain jalur pendidikan formal. Pendidikan non formal mempunyai makna yang lebih sempit dan mempunyai citra berbeda dengan pendidikan sekolah.
Padahal layanan pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan non formal jauh lebih memberikan keterampilan, kecakapan dan multi makna yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup peserta didiknya.
Pendidikan non formal dengan sifat pembelajaran yang luwes, fleksibel, berorientasi pada kebutuhan pasar/masyarakat dan bertumpu pada kecakapan hidup mempunyai kemampuan untuk menembus seluruh lapisan masyarakat.
Di era baru, semangat baru dengan nama Pendidikan Nonformal (PNF), harus dibangun sistem nilai yang mengacu pada paradigma pembangunan PNF sekarang dan mendatang.
Dalam konteks pendidikan nonformal, nilai-nilai seperti pemihakan pada yang lemah atau yang miskin (propoor), terbelakang dan terpencil, prinsip pemberdayaan masyarakat, prinsip partisipasi dari masyarakat (bottom-up participation), profesionalisme, dan prinsip pembelajar sepanjang hayat, serta berorientasi pada kebutuhan pasar/ masyarakat adalah sebagaian dari nilai penting yang harus dipahami oleh para pelaku/pengelola.
Dalam menanggapi dinamika perubahan para pelaku/ pengelola pendidikan nonformal juga harus mampu mengelola cara pandang untuk selalu dinamis sehingga mampu mengambil sikap positif dalam menghadapi perubahan. Sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat terutama mengatasi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, maka pendidikan nonformal banyak mengembangkan pendidikan kecakapan hidup yag berbasis keunggulan desa, kota dan luar negeri. Kecakapan hidup merupakan konsepsi yang bermaksud memberi kepada seseorang bekal pengetahuan, keterampilan dan kecakapan fungsional berupa kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional secara praktis, ditambah dengan peningkatan kemampuan kewira usahaan serta nilai professional. Pada akhirnya seseorang harus mampu bekerja atau berusaha mandiri dengan memanfaatkan potensi dan peluang lingkungannya untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
Sehingga tujuan terpenting dari pendidikan kecakapan hidup tersebut adalah untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraaan dan produktifitas hidup masyarakat marginal. Dan ini merupakan kontribusi terbaik dalam menanggulangi segala persoalan bangsa yang semakin konkrit.
Sabtu
Tantangan Pendidikan Non Formal
Diposting oleh
Majalah AdInfo Bogor
di
10.51
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar